Strategi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang
kooperatif
- Memanfaatkan Putera
- Memanfaatkan Barisan Pelopor
- Memanfaatkan Chuo Sangi In
Non-kooperatif
Anggotanya adalah kaum terpelajar dari berbagai kota seperti Jakarta, Surabaya, Cirebon, Semarang, Garut, dan lainnya. Syahrir menentang Jepang karena fasis. Mereka berjuang dengan cara sembunyi-sembunyi, sehingga sering disebut strategi gerakan bawah tanah.
- Gerakan Kelompok Amir Syarifuddin
Kelompok ini juga antifasis dan menolak kerjasama dengan Jepang. Ia sangat keras mengkritik Jepang hingga pada tahun 1943 ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Setelah Jepang menyerah dan Indonesia merdeka pada tahun 1945 serta bantuan dari bung Karno, maka Amir bebas dari hukuman mati.
- Golongan Persatuan Mahasiswa
Sebagian besar anggotanya adalah mahasiswa kedokteran di Jakarta. Anggotanya antara lain Jusuf Kunto, Supeno, dan Subandrio. Golongan mahasiswa yang anti jepang bekerjasama dengan kelompok Syahrir.
- Kelompok Sukarni
Anggota kelompok ini antara lain Adam Malik, Pandu Wiguna, Chaerul Saleh, dan Maruto Nitimiharjo. Kelompok ini sangat berperan bagi proklamasi kemerdekaan.
- Kelompok Pemuda Menteng
Kelompok ini dibentuk oleh sejumlah pemuda yang bekerja pada bagian propaganda Jepang (Sendenbu). Kelompok ini bermarkas di gedung Menteng 31 Jakarta, secara resmi pendirian asrama ini dibiayai Jepang dengan maksud menggembleng para pemuda untuk menjadi alat mereka. Akan tetapi tempat ini oleh pemuda dimanfaatkan secara diam-diam untuk menggerakkan semangat nasionalisme.
- Golongan Kaigun
Para anggotanya bekerja pada angkatan laut Jepang, tetapi secara terus menerus menggalang dan membina kemerdekaan. Beberapa anggotanya yang tergabung dalam kelompok kaigun adalah Mr. Ahmad Subarjo, Mr. Maramis, Dr. Samsi, dan Dr. Buntaran Martoatmojo. Kelompok ini mendirikan Asrama Indonesia Merdeka dengan ketua Wikana.
Perlawanan Terhadap Jepang
- Di Jawa Barat Pada bulan Februari 1944 timbul perlawanan rakyat Singaparna, dipimpin oleh kyai Haji Zainal Mustofa. Sebabnya adalah penolakan terhadap upacara seikerei dan penderitaan rakyat akibat perlakuan buruk Jepang
- Di Biak Rakyat Biak, Irian Jaya melakukan perlawanan terhadap tentara Jepang pada tahun 1943
- Di Kalimantan Barat Perlawanan rakyat terhadap Jepang juga terjadi di Kalimantan Barat namun mengalami kegagalan. Sebelum perlawanan rakyat meluas, pihak Jepang telah mengetahui karena telah menyusupkan mata-mata kedalam organisasi perlawanan rakyat tersebut.
- Di Sulawesi Selatan Perlawanan Rakyat di Sulawesi Selatan terhadap pendudukan Jepang dikenal dengan nama Peristiwa Unra, karena peristiwa tersebut terjadi didesa Unra. Rakyat dipimpin Haji Tammale yang tidak dapat menahan lagi kemarahan akibat kekejaman tentara Jepang
- Pemberontakan PETA Perlawanan yang paling besar terhadap pendudukan Jepang dilakukan oleh tentara PETA di Blitar tanggal 14 februari 1945. Perlawanan ini dipimpin oleh Supriadi. Perlawanan ini disebabkan oleh kekecewaan anggota PETA terhadap Jepang akibat kekejaman Jepang yang menyebabkan penderitaan rakyat, terutama yang dijadikan romusha oleh Jepang.
- 06.12
- 0 Comments